Historiografi Indonesia
Karya sejarah Indonesia baik dari masa lampau sampai masa sekarang
(dikenal dengan nama sejarah kontemporer) telah banyak ditulis, baik oleh
sejarawan atau pemerhati sejarah bangsa kita sendiri, maupun bangsa asing. Dari
berbagai penulisan sejarah Indonesia (historiografi Indonesia) dari berbagai
zaman/masa, baik ditulis oleh bangsa maupun bahasa asing; maka penulisan
sejarah Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
a. historiografi tradisional,
b. historiografi kolonial, dan
c. historiografi nasional.
b. historiografi kolonial, dan
c. historiografi nasional.
a. Penulisan Sejarah Tradisional (Historiografi Tradisional)
Penulisan sejarah tradisional
adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan
berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat
pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat
istanasentris, yang mengutamakan keinginan dan kepentingan raja.
b. Historiografi Kolonial
historiografi colonial yaitu
penulisan sejarah yang membahas penjajahan Indonesia oleh kalangan bangsa Eropa
(khususnya bangsa Belanda). Historiografi ini lebih tepat disebut historiografi
bangsa Belanda di Indonesia daripada sejarah Indonesia masa Belanda. Sifatnya
yang Nederlandosentris maka historiografi colonial memakai sudut pandang atau
penulisan sejarah secara objektif mengenai peranan bangsa Indonesia dalam
sejarah.
c. Historiografi Nasional
Sesudah Bangsa Indonesia
memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945, maka sejak saat itu ada kegiatan untuk
mengubah penulisan sejarah Indonesia sentris. Artinya, Bangsa Indonesia dan
rakyat Indonesia menjadi fokus perhatian, sasaran yang harus diungkap, sesuai
dengan kondisi yang ada, sebab yang dimaksud dengan sejarah Indonesia adalah
sejarah yang mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala
aktivitasnya.