DAFTAR ISI
BAB 1
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Praktikum
1.3
Manfaat Praktikum
BAB 2
2.1
5 Unit (Mesin Cetak Offset Printmaster
GTO 52 Heidelberg)
2.2
Fungsi dari 5 Unit (Mesin Cetak Offset
Printmaster GTO 52 Heidelberg)
BAB 3
3.1
Kesimpulan
3.2
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Grafika merupakan
sebuah teknik atau cara menggandakan teks, ilustrasi, dan desain dengan cara
dicetak supaya dapat memberikan pesan atau informasi kepada sekelompok orang.
Pada dunia grafika, lebih tepatnya Teknik Cetak Offset dibutuhkan SDM yang
memiliki keterampilan mengelola Cetak Offset agar hasil cetak berkualitas.
Salah satu meningkatkan
kualitas SDM agar dapat menguasai Teknik Cetak Offset ini, maka diperlukan
pengetahuan mengenai Teknik Cetak Offset. Training atau praktek diperlukan dalam pengoperasian mesin offset
agar SDM mempunyai kemampuan saat mengoperasikan sebuah mesin offset. Hal yang perlu
diperhatikan sebelum mengoperasikan mesin yaitu Standar Operasional Prosedur
(SOP), safe instruction, K3, alat - alat yang diperlukan, bahan baku yang
digunakan, perawatan mesin,dan pengetahuan tombol – tombol pada mesin cetak
offset.
Semua mesin Teknik
Cetak Offset memiliki 5 unit dalam satu mesin, contohnya mesin cetak offset
Heidelberg GTO Printmaster. Unit – unit pada mesin cetak offset antara lain:
Feeder Unit, Printing Unit, Dampening Unit, Inking Unit, dan Delivery Unit.
1.2
Tujuan Praktikum
1.2.1
Untuk mengetahui SOP mesin cetak offset,
1.2.2
Untuk mengetahui cara kerja mesin,
1.2.3
Untuk mengetahui alat – alat yang
digunakan, dan
1.2.4
Untuk mengetahui bahan – bahan, unit –
unit, dan tombol – tombol yang akan digunakan
1.3
Manfaat Praktikum
1.3.1
Menambah pengetahuan mengenai mesin dan
Teknik Cetak Offset,
1.3.2
Mengetahui fungsi alat – alat yang akan
digunakan,
1.3.3
Mengetahui fungsi bahan – bahan yang
digunakan, dan
1.3.4
Mengetahui cara memasang dan fungsi
setiap unit
BAB 2
ISI
2.1 5 Unit
(Mesin Cetak Offset Printmaster GTO 52 Heidelberg)
Terdapat 5 unit dalam 1 mesin Cetak Offset
Printmaster GTO Heidelberg, yaitu :
2.1.1
Feeder
Unit (Unit Pemasukan)
Feeder
unit merupakan unit 1 yang akan membawa kertas - kertas ke dalam mesin cetak
dan diproses selanjunya oleh unit – unit lain. Dalam unit feeder ini harus
memperhatikan kondisi kertas agar dapat ter-transport dengan baik ke dalam
mesin, jika tidak diperhatikan akan menghambat lajunya produksi dan juga bias
merusak mesin atau materialnya. Bagian – bagian unit pemasukan antara lain Meja
Penumpuk Kertas, pengatur tinggi
rendahnya meja penumpuk kertas, angin penghembus (air blower), angin penghisap
(sucker), sensor kertas rangkap (double sheet detector), penepat sisi depan
(front - lay), penepat kertas sisi samping (side - lay), penjepit kertas awal
(pre-gripper), rantai dan gear untuk menaikkan meja penumpuk kertas, dan anleg.
Sitem
pemasukkan dibagi mejadi 2, yaitu single
sheet feeder (sitem lembar tunggal) dan stream
feeder (tumpang tindih). Pada mesin Printmaster GTO 52 Heidelberg
menggunakan sitem pemasukkan single sheet feeder.
2.1.2
Printing
Unit (Unit Cetak)
Printing
Unit adalah unit 2 yang dimana, tinta
akan ditransfer ke material cetak. Dalam unit cetak ada 3 macam silinder yaitu
: silinder Plate, silinder Blanket dan silinder Impresi. Di unit ini tekanan
sangat diperhatikan agar tinta dapat ditransfer dengan baik, kelayakan Blanket
dan Plate sangat diperhatikan agar hasil cetak memuaskan. Di unit ini gripper
hanya ada di silinder Impresi, dimana fungsi dari gripper untuk memegang kertas
saat transport tinta dan juga untuk membawa kertas dari Feeder Unit ke Delivery
Unit.
Pada
umumnya Printing unit memiliki 3 kontruksi, yaitu : kontruksi 3 silinder,
kontruksi Blanket to Blanket, dan kontruksi 5 silinder. Untuk kontruksi
Printing Unit mesin Printmaster GTO 52 Heidelberg sendiri adalah kontruksi 3
silinder.
2.1.3
Inking
Unit (Unit Penintaan)
Unit
penintaan adalah unit ke 3 dari sebuah mesin cetak offset, dimana
terdapatsistem rangkaian roll – roll penintaan yang terbuat dari karet dan
logam dengan kondisi yang bermacam – macam serta diameter roll yang
berbeda-beda. Roll dirakit sedemikian rupa sehingga mampu melaksanakan
fungsinya yakni menyalurkan tinta ke silinder Plate. Di dalam Inking Unit
terdiri dari 15 rol – rol yang saling berinteraksi, yaitu 4 inking form roller,
5 inking transfer roller, 1 ink vibrator, dan 1 ink fountain roller. Semua roll
inking unit mesin Printmaster GTO 52 Heidelberg harus dipasang secara berurutan
secara manual.
2.1.4
Dampening
Unit (Unit Pembasah)
Unit
pembasah merupakan unit ke 4 yang berfungsi mengatur jalannya air pembasah dan
volume air pembasahyang didistribusikan ke plate. Air pembasah begunak untuk
mengisi bagian non image pada plate. Pada system pembasah terdapat 2 sistem,
yaitu system konvensional dan system aquamatic.
System
pembasah konvensional ini menggumakan rol karet yang dilapisi lain multon dan
letak rolnya berdiri sendiri, tidak ada hubungan dengan rol tinta. Karena itu
susunan unit pembasah terdiri dari : bak air, rol bak air, rol jilat air, rol
pembagi air, dan rol penghantar air.
System
pembasah aquamatic ini menggunakan rol karet yang tidak dilapisi kain multon,
sehingga air seakan – akan bercampur dengan tinta, sebab antara rol air dengan
rol tinta berhubunga. Karena itu rol hantar tinta juga berfungsi sebagai rol
hantar air.
Dalam
unit pembasah ini ada beberapa yang harus diperhatikan agar dapat memperoleh
pembasahan yang cukup baik diantaranya : jelas plat dengan permukaan yang
berbeda-beda, Susunan (kontruksi) dari system pembasah, Gerak udara,karena akan
mempengaruhi penguapan air pembasah, Suhu air pembasah, kemampuan kertas untuk
mengambil air, kecepatan perputaran mesin cetak, keasaman air pembasah, dan
pengaturan (penyetelan) rol – rol airnya.
Dalam
prinsip nya, hasil cetakan yang baik diperoleh dengan pemakaian air pembasah
yang seminim mungkin. Air pembasah yang baik memiliki pH 5 – 6 dalam
temperature 10 – 15 derajat celcius dan komposisi Air 93%, Isopropyl Alkohol 5%, dan Fountain
Solution 2%. Tujuan pembasahan ialah agar air sampai ke permukaan plat
dengan tipis merata sehingga menghasilkan cetakan yang baik.
System pembasah
memiliki beberapa perangkat antara lain :
1)
Rol
jilat, terdiri dari rol karet yang diselubungi/dilapisi dengan
molton/wolfries/terry. Tugas rol ini mengambil air dari rol bak air dan
menyerahkannya ke rol pembagi.
2)
Rol
perata/Rol pembagi//Rol distribusi, merupakan rol baja berlapis krom, digerakan
dengan gear/gigi oleh mesin cetak. Geraknya yang kian kemari (lateral)
memperbaiki pembagian air pembasah. Jadi, tugas rol ini adalah menerima air
dari rol jilat dan membagikannya ke rol plat air. Untuk dapat menerima dan
membagikan air dengan baik, maka rol ini geraknya dihubungkan dengan roda-roda
gigi.
3)
Rol
penghantar/Rol Form/Rol Pelat, berfungsi menyalurkan air ke permukaan acuan
yang diterima dari rol distribusi. Oleh karena rol ini tidak digerakkan oleh
gigi penggerak, maka kontaknya dengan rol distribusi harus baik dan sempurna.
Rol penghantar air pada system pembasah konvnsional ini dilapisi dengan kain
pembalut (semacam kain wolfries, kain
moolton, dll) yang berfungsi
menyimpan air selama proses produksi.
2.1.5
Delivery
Unit (Unit Pengeluaran)
Unit
Pengeluaran adalah unit ke 5 dari mesin Printmaster GTO 52 Heidelberg. Unit
Pengeluaran merupakan unit yang menyimpan/menumpuk produk hasil cetak. Untuk
dapat melaksanakan fungsinya, maka pada unit pengeluaran ini dilengkapi
berbagai komponen agar hasil cetakan tetap pada kondisi yang rapih dan dengan
kualitas yang tetap baik. Beberapa komponen yang ditambah pada unit pengeluaran
ini antara lain : Pengatur lembar kertas sisi kiri, kanan, dan belakang dan
Peralatan pengatur tinggi rendahnya meja pengeluaran/tumpukan secara otomatis,
sesuai dengan tebal kertas yang dicetak. Selain itu juga terdapat sheet
decurler yang berguna menghilangkan keriting dari lembar cetak dan blast air yang berfungsi mengeringkan
tinta.
2.2 Fungsi
dari 5 Unit (Mesin Cetak Offset Printmaster GTO 52 Heidelberg)
2.2.1
Fungsi Feeder Unit (Unit Pemasukkan)
Sebagai
pembawa kertas atau pemasok kertas yang akan diproses selanjutnya ke unit
cetak.
2.2.2
Fungsi Printing Unit (Unit Cetak)
Unit
ini berfungsi sebagai proses pencetakan. Disinilah proses terjadinya pemindahan
image dari plat ke blanket lalu berpindah lagi ke kertas.
2.2.3
Fungsi Inking Unit (Unit Penintaan)
Unit
ini berfungsi sebagai pemberi tinta cetak secara rata pada permukaan plat
cetak. Tinta dialirkan dari bak tinta, kemudian pada permukaan plat bagian
image area akan menarik tinta dan menolak air. Sedangkan bagian non image area
menarik air dan menolak tinta.
2.2.4
Fungsi Dampening Unit (Unit Pembasah)
Unit
ini bergfungsi memberi air pembasah pada permukaan plat secara rata. Dengan
adanya air pembasah ini, bagian non image peka terhadap air akan menarik air.
Air pembasah berguna supaya bagian non image tidak terkena tinta.
2.2.5
Fungsi Delivery Unit (Unit Pengeluaran)
Unit
ini berfungsi untuk menampung, menumpuk, dan mengeringkan hasil cetakan kertas setelah melalui proses
cetak.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
praktikum yang sudah saya jalani berikut kesimpulan tiap – tiap unit
3.1.1
Feeder Unit
Dalam feeder unit dapat
diimpulkan bahwa pengaturan akan angina penghisap side-lay dan seluruh feeder unit harus benar – benar
diperhatikan jika tidak diperhatikan maka kertas tidak akan tertransport dengan
benar sehingga dapat mengganggu lajunya kertas.
3.1.2
Printing Unit
Dalam printing unit
dapat disimpulkan bahwa kita harus memperhatikan tekanan cetak haruslah ideal
agar kualitas cetaknya menjadi bagus.
3.1.3
Inking Unit
Dalam inking unit
sangatlah krusial jika tidak diperhatikan dengan benar. Inking unit harus
disetel dengan benar agar pendistribusian tinta dapat berjalan dengan baik.
3.1.4
Dampening Unit
Dalam dampening unit
ini kita harus memperhatikan kadar pH dan juga temperature air pembasah agar
air pembasah merata pada plat.
3.1.5
Delivery Unit
Saat masuk ke delivery
unit susunan kertas dirapikan dan ditumpuk. Selain itu tinta dikeringkan saat
di delivery unit.
3.2
Daftar Pustaka
Handbook
of Print Media, H.Kipphan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar