Senin, 26 Agustus 2019

Makalah Tinta Sablon

Makalah Screen Printing


BAB I
Pendahuluan

1.      Latar Belakang
Istilah screen printing atau cetak saring di Indonesia lebih populer dengan sebutan cetak sablon. Kata sablon berasal dari bahasa Belanda, yaitu Schablon, sehingga dalam bahasa serapan menjadi sablon. Sablon dapat didefinisikan sebagai pola berdesain yang dapat dilukis berdasarkan contoh. Cetak sablon adalah mencetak dengan menggunakan model cetakan atau mal. Cetak saring adalah mencetak dengan menggunakan kain gasa yang dibingkai disebut screen. Proses Pembuatan Cetak saring bisa dilakukan dengan mesin seperti yang dilakukan pada pabrik printing dan bisa dilakukan secara manual seperti yang dilakukan oleh home Industri menengah dan kecil. Teknik pembuatan desain motif dengan cara: tanpa kodatrace atau menggunakan kertas warna gelap yang diafdruk, dengan kodatrace dan komputer atau teknik sparasi warna (CMYK). Zat warna yang digunakan antara lain zat warna pigmen dan zat warna reaktif, walaupun hampir semua jenis zat warna untuk tekstil bisa digunakan. Kain tekstil yang digunakan hampir semua jenis kain tekstil, dari serat sintetis atau serat alam yang mempunyai permukaan datar bisa disablon dengan menggunakan screen.
Cetak saring atau sablon atau screen printing merupakan bagian dari ilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak saring dapat diartikan kegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen. Pada umumnya cetak mencetak dilakukan pada setiap benda padat yang datar tetapi dapat juga dilakukan di atas bentuk yang melingkar. Pada prinsipnya cetak mencetak pada berbagai macam benda padat adalah sama. Perbedaannya terletak pada jenis tinta yang digunakan dan jenis produk yang akan dicetak.
Bahan material yang akan dicetak pada cetak saring mempengaruhi penggunaan jenis tinta yang akan digunakan nantinya. Tinta yang digunakan pada cetak saring atau screen printing berbasis waterbase dan solventbase.

2.      Rumusan Masalah
a)      Termasuk kategori apakah tinta screen printing?
b)      Apa saja jenis – jenis tinta screen printing?
c)      Apa kelebihan dan kekurangan tinta rubber dan plastisol dalam pembuatan sablon?

3.      Tujuan
a)      Mengetahui jenis dan variasi tinta screen printing
b)      Mengetahui bahan addictive pada tinta screen printing
c)      Mengetahui kelebihan dan kekurangan tinta screen printing






BAB II
Pembahasan

  A.    Pengertian Screen Printing (Cetak Sablon)           
Pengertian Sablon (cetak saring) adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya berbahan dasar Nylon atau sutra (silk screen). Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya di kertas hvs atau kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, maka harus disiram air agar pola terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar presisi.
Cetak saring ini sering disebut Sablon. Biasanya digunakan untuk mencetak gambar di dimensi datar seperti kain. Teknik sablon sering digunakan di konveksi.cetak saring mencetak dalam berbagai media seperti kaos, kaos, plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu berupa screen sablon (atau sering juga disebut film sablon). Kegiatan menyablon sekilas tampak mudah dan sederhana, pada prakteknya menyablon membutuhkan kemampuan khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas.
Keunggulan dari teknik sablon adalah :
·         Bisa mencetak dengan jumlah yang banyak
·         Hasil relatif stabil
·         Menghasilkan beberapa efek menarik, mis : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb.
·         Biaya cetak cukup terjangkau
·         Fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan.
  B.     Tinta Sablon
            Tinta sablon atau screen printing merupakan kategori tinta encer. Tinta sablon memiliki beberapa jenis tinta dan dapat digunakan pada material cetak yang berbeda-beda pula. Untuk itu, kekentalannya bergantung pada jenis tinta dan disesuaikan dengan material cetaknya. Bahan pengikat tinta sablon menggunakan binder yang berupa cairan putih yang berfungsi sebagai pengencer dan penguat tinta sablon.

            Tinta sablon dapat ditingkatkan viskositasnya dengan menambahkan emulsifier. Tinta sablon yang terlalu kental dapat menggumpal pada saringan, sedangkan apabila tinta terlalu encer maka pada proses penimpaan tinta harus dilakukan berkali-kali. Seperti pada tinta rubber harus ditambahkan bahan pengental berupa emulsifier agar tinta dapat diaplikasikan pada material cetak.
            Kekentalan tinta sablon juga dipengaruhi oleh luas area sablon. Area sablon yang full dan luas sebaiknya tinta harus agak encer sehingga tinta dapat tersebar rata dan tidak menggumpal.  Namun resikonya kita harus menimpa sablonan tersebut hingga 2-3 kali agar menutup sempurna. Untuk area sablon yang tipis seperti garis dan gambar bertekstur halus sebaiknya agak kental sehingga cukup sekali gerus dengan rakel.
            Proses pengeringan pada teknik cetak screen printing dipengaruhi oleh jenis tintanya. Tinta rubber yang umumnya waterbase mengering dengan cara menyerap ke dalam serat-serat kain. Tinta plastisol yang berbahan dasar minyak mengering diatas permukaan material cetak dengan penguapan menggunakan mesin heat press dengan temperature hingga 180 derajat celcius.
  C.    Kategori Jenis Tinta Screen Printing
Teknik screen printing dibagi menjadi 2 jenis, yaitu teknik screen printing secara manual dan screen printing secara digital. Tinta yang digunakan dalam teknik screen printing manual terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.
  a)      Tinta dalam Teknik Screen Printing Manual
  1.      Jenis Tinta Waterbase
·         Tinta Rubber
Berbahan dasar karet, yang mempunyai kelebihan pada tingkat elastisitas dan kerapatan yang tinggi, selain  itu juga bahannya fleksibel, cenderung awet dan bisa disetrika. Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna di atasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
·         Tinta Transparan
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
·         Tinta Extender
Tinta ini bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu atau menyerap pada bahan.
·         Tinta Super White
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
·         Tinta Puff/Timbul
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

  2.      Jenis Tinta Solventbase
·         Tinta Plastisol
Tinta plastisol adalah tinta yang terbuat dari bahan kimia, plastic dan minyak. Umumnya memiliki tinta yang terbuat dari partikel PVC yang teremulsi dengan plastik HD. Tinta ini  yang mempunyai keunikan khusus yang tidak dimiliki oleh varian tinta sablon lainnya yaitu sifatnya yang tidak mudah kering di screen, sehingga proses penyablonan umumnya memerlukan waktu yang lebih lama. Proses pengeringannya membutuhkan mesin heat press dengan temperatur hingga 180 derajat celcius.
·         Tinta All Purpose
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
·         Tinta High Opacity
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
·         Tinta Athletic Plastisol
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh,spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
·         Cork Base
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan spandek dan rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
·         Shimmer Gold & Base
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
·         High Density Clear
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
·         Wilflex Luna Clear
·         Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
·         Natural Suede
·         Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

  3.      Tinta Superwhite
Prosesnya yang cepat menyerap pada kain dan menghasilkan kualitas warna putih yang transparan di kaos gelap.

  4.      Tinta Discharge
Discharge adalah tinta kombinasi antara Superwhite dan bahan khusus. Kedua zat kimiawi tersebut menghasilkan sebuah cetakan sablon yang soft and natural.
Description: 2019-06-24 04:07:02.783000

  5.      Tinta Glow in The Dark.
biasanya dicampur dengan bahan fosfor yang dikenal dapat menyerap cahaya dan memantulkan nya kembali ketika gelap.
Description: 2019-06-24 04:07:46.303000

  b)      Tinta dalam teknik Screen Printing Digital
1.      Tinta Neo-pigment kornit
Berbahan dasar 100% water base, bebas racun, ramah lingkungan, dan aman untuk bayi.

2.      Tinta Artistri Duppont
warna yang dihasilkan cemerlang dan tahan luntur.

3.      Tinta image armor
hasil cetaknya awet.

  D.    Kelebihan Dan Kekurangan Tinta Screen Printing
Pada screen printing, umumnya jenis tinta yang digunakan yaitu tinta rubber dan tinta plastisol. Berikut kelebihan dan kekurangan tinta rubber dan tinta plastisol:

   1)      Tinta Rubber
Kelebihan:
·         Aman saat disetrika
·         Mempunyai tingkat elastisitas yang tinggi.
·         Tinta rubber tidak menutup pori kain secara utuh, sehingga nyaman digunakan karena udara masih dapat bersirkulasi melalui permukaan sablon
·         Umumnya merupakan tinta yang berbasis air, sehingga mudah membersihkannya dengan air meski keadaannya masih basah.
·         Tinta rubber juga cepet kering, sehingga mempersingkat waktu produksi.
·         Harga jual di pasaran tinta rubber sangat diterima oleh para pembeli karena harganya yang ekonomis dan proses produksi yang mudah dan tidak ribet
Kekurangan:
·         Kekurangan dari tinta rubber ini dapat menimbulkan kerak, serta menghasilkan limbah yang lebih banyak.
·         Karena dalam proses produksinya tinta rubber ini cepat kering, hal ini terkadang dapat menjadi masalah jika produksi jumlah banyak. Screen pun sesekali dibersihkan dari kerak tinta rubber yang menyumbat pori-pori screen.
·         Tinta rubber dengan kualitas buruk umumnya tidak awet di kaos, kaku dan keras   
  2)      Tinta Plastisol
Kelebihan:
·         Awet. Bahkan, dicuci berkali-kali pun tak mudah rusak dan masih tetap dalam kondisi bagus.
·         Tinta ini juga dapat menempel kuat pada kain.
·         Hasil dari sablonannya pun menghasilkan warna cerah walupun hanya satu kali gesut.
·         Selain itu limbah yang dihasilkan dari plastisol ini sangatlah minim, dikarenakan sifatnya yang tidak mudah kering sehingga sisa tinta plastisol dapat dimasukkan wadah dan disimpan kembali.
Kekurangan:
·         Membutuhkan mesin heat press untuk mempercepat pengeringan.
·         Tinta plastisol menutup pori kain, sehingga udara tidak dapat keluar masuk sehingga terasa gerah
·         Perawatan kaos dengan sablon plastisol perlu lebih ekstra, misalnya area sablon plastisol tidak boleh terkena setrika karena akan meleleh dan lengket.

















BAB III
Penutup
Kesimpulan
Teknik screen printing adalah jenis teknik cetak yang menyaring tinta dala, membentuk image pada material. Dalam screen printing, viskositas tinta sangat diperhatikan, karena tinta yang digunakan adalah kategori tinta encer. Material yang akan dicetak juga mempengaruhi jenis tinta yang digunakan. Seiring perkembangan zaman, teknologi cetak saring pun berkembang, metode yang digunakan tidak lagi konvensional. Screen printing digital salah satu perkembangan dari cetak saring.
Daftar Pustaka
167521-ID-teknik-sablon-sebagai-media-apresiasi-ka.pdf

Jumat, 23 Agustus 2019

Soal TIK tentang aplikasi Editoring


10 Soal TIK BAB Desain Grafis beserta Jawabannya

  1.     Untuk mengatur tata ukuran tampilan dokumen dalam layar dapat menggunakan...
  A.    Pick
  B.    Zoom
  C.    Polygon
  D.    Rectangle
  E.    Ellips

   2.      Desain grafis komputer yang terdiri dari deretan atau kumpulan titik-titik disebut grafik....
    A.        Vektor
               B.        Pie
               C.        Lineing
               D.        Batang
               E.        Bitmap

   3.  Redo berfungsi untuk...
   A.    Membatalkan perintah
   B.    Mengulang perintah
   C.    Mendatangkan file
   D.    Menggandakan objek
   E.    Menyimpan objek

   4.    Jenis image yang hanya mempunyai dua warna (hitam dan putih saja) disebut...
   A.    Grayscale
   B.    linearts
   C.    multitones
   D.    watermark
   E.    full colour

   5.  berikut gambar yang bertipe bitmap adalah...
   A.    kubus
   B.    persegi panjang
   C.    lingkaran
   D.    photo
   E.    garis kurva

   6.  file gambar yang bertipe jpg merupakan grafis....
   A.    bitmap
   B.    hybird
   C.    metafile
   D.    vektor
   E.    morfh

   7.  satuan untuk mengukur resolusi gambar adalah...
   A.    bit
   B.    byte
   C.    bps
   D.    pixel
   E.    candela

   8.     di bawah ini yang merupakan format file dari desain grafis vektor adalah..
   A.    *.psd
   B.    *.bmp
   C.    *.jpg
   D.    *.wmf
   E.    *.efs


Makalah Kapilaritas Pada Percetakan Grafika




Kata Pengantar
puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang telah saya susun sedemikian rupa untuk memenuhi tugas Fisika Terapan. Terima kasih saya sampaikan kepada referensi yang telah membantu tugas saya kali ini. Dengan judul KAPILARITAS PADA PERCETAKAN saya harap dapat  membantu dalam proses pembelajaran dan pemahaman Fisika Terapan kali ini. Semoga dengan selesainya tugas ini, saya menjadi mahasiswa yang berkompeten dan dapat bersaing secara global sesuai dengan visi dan misi. Tidak lupa juga terima kasih saya ucapkan untuk kritik dan saran atas makalah ini supaya menjadikan intropeksi ke diri saya sendiri.




 Penulis











Daftar Isi
Pendahuluan :
  1.1   Latar Belakang
  1.2   Ruang Lingkup
  1.3   Maksud dan Tujuan
Pembahasan :
  2.1   Pengertian dan konsep Kapilaritas 
  2.2   Rumus kapilaritas
  2.3   Faktor penyebab kapilaritas
  2.4   Aplikasi kapilaritas dalam percetakan
  2.5   Penyelesaian masalah kapilaritas di percetakan
Penutupan :
  3.1   Kesimpulan








Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Semua fenomena di alam dapat dijelaskan secara ilmiah dan setiap kejadian selalu ada sebabnya, banyak cabang ilmu yang bisa menjelaskan fenomena yang terjadi, salah satunya dengan mempelajari ilmu Fisika Terapan kita dapat menjelaskan fenomena dan kejadian secara objektif dan akurat. Penalaran dan logika sangat diperlukan untuk mencari jawaban fenomena yang belum bisa dijelaskan.  Dalam hal ini saya akan menjelaskan fenomena atau peristiwa Kapilaritas dalam percetakan.
1.2 Ruang Lingkup
      A.            Gaya adhesi dan gaya kohesi
      B.            Gaya kapilaritas
      C.            Dampak kapilaritas pada hasil cetak
1.3 Maksud dan Tujuan
·         Membuktikan adanya kapilaritas pada proses percetakan
·         Menunjukkan bahwa ilmu Fisika Terapan sangat penting dalam percetakan
·         Membuktikan penyebab tinta berada pada kertas dapat dijelaskan secara ilmiah








Pembahasan

  2.1  Pengertian dan konsep Kapilaritas
Kapilaritas adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa kapiler (pipa dengan luas penampang yang sempit).
Kapilaritas adalah meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit atau pipa rambut yang disering disebut sebagai pipa kapiler. Semakin kecil diameter dalam pipa kapiler, kenaikan permukaan air di dalam pipa kapiler akan semakin tinggi.

  2.2  Rumus kapilaritas
        



  
  
  2.3  Faktor penyebab kapilaritas
Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel karena molekulnya saling tolak menolak. sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat.
Karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dan dinding celah tersebut. Zat cair yang dapat membasahi dinding kaca pipa kapiler memiliki gaya adhesi antara pipa kapiler dengan dinding pipa kapiler lebih besar. Sedangkan zat cair yang tidak membasahi dinding kaca pipa kapiler memilki gaya kohesi yang lebih besar. Hal ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan zat cair pada pipa kapiler.


  2.4  Aplikasi kapilaritas di percetakan
Dari penjelasan sebelumnya kapilaritas hanya ditemukan apabila zat cair(air dan tinta) yang memasuki celah sempit. Alasan mengapa tinta dan air bisa berada pada kertas karena adanya fenomena kapilaritas. Artinya kapilaritas dapat kita lihat ketika air dan tinta meresap pada kertas. Kertas mengandung serat selulosa dan bahan penolong, jika diamati lebih dalam kertas memiliki celah sempit.
Gejala pada daya isap benda terhadap cairan. Apabila tumpahan tinta kita ambil dengan menggunakan kertas isap, maka lama kelamaan tinta itu akan habis terisap oleh kertas. Dalam hal ini kertas hisap berfungsi sebagai pipa kapiler.

  2.5  Penyelesaian masalah kapilaritas di percetakan
Kapilaritas sangat penting dalam teknik grafika, untuk meningkatkan kapilaritas pada kertas bisa dengan menambahkan bahan penolong (filler) pada kertas. Karena dengan menambahkan filler, celah akan menjadi lebih sempit dan memperbesar kapilaritas.
Gaya kohesi tinta lebih besar dari gaya kohesi air, sebab itu kapilaritas air lebih tinggi ketimbang tinta. Air lebih cepat meresap ke kertas karena gaya adhesi lebih besar dari gaya ahesi tinta.
Penyerapan air yang tinggi pada kertas memiliki cetakan dapat menyebabkan kerusakan image dan tipografi pada kertas.












Penutup

3.1  Kesimpulan
Penting untuk mengetahui kapilaritas pada percetakan, terutama bagaimana cara tinta bisa berada pada kertas. Penyerapan air atau tinta pada kertas merupakan salah satu contoh adanya kapilaritas. Karena viskositas tinta lebih besar, mengakibatkan kapilaritas tinta lebih rendah dari air. Adhesi  dan kohesi mempengaruhi kapilaritas. Luas celah mempengaruhi tinggi rendahnya pipa kapiler.





















Daftar Pustaka