BAB
I
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Istilah screen printing atau cetak
saring di Indonesia lebih populer dengan sebutan cetak sablon. Kata sablon
berasal dari bahasa Belanda, yaitu Schablon, sehingga dalam bahasa serapan
menjadi sablon. Sablon dapat didefinisikan sebagai pola berdesain yang dapat
dilukis berdasarkan contoh. Cetak sablon adalah mencetak dengan menggunakan
model cetakan atau mal. Cetak saring adalah mencetak dengan menggunakan kain
gasa yang dibingkai disebut screen. Proses Pembuatan Cetak saring bisa
dilakukan dengan mesin seperti yang dilakukan pada pabrik printing dan bisa
dilakukan secara manual seperti yang dilakukan oleh home Industri menengah dan
kecil. Teknik pembuatan desain motif dengan cara: tanpa kodatrace atau
menggunakan kertas warna gelap yang diafdruk, dengan kodatrace dan komputer
atau teknik sparasi warna (CMYK). Zat warna yang digunakan antara lain zat
warna pigmen dan zat warna reaktif, walaupun hampir semua jenis zat warna untuk
tekstil bisa digunakan. Kain tekstil yang digunakan hampir semua jenis kain
tekstil, dari serat sintetis atau serat alam yang mempunyai permukaan datar
bisa disablon dengan menggunakan screen.
Cetak saring atau sablon atau screen printing merupakan bagian dari ilmu
grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak saring dapat diartikan kegiatan
cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen.
Pada umumnya cetak mencetak dilakukan pada setiap benda padat yang datar tetapi
dapat juga dilakukan di atas bentuk yang melingkar. Pada prinsipnya cetak
mencetak pada berbagai macam benda padat adalah sama. Perbedaannya terletak
pada jenis tinta yang digunakan dan jenis produk yang akan dicetak.
Bahan material yang akan dicetak pada cetak saring mempengaruhi
penggunaan jenis tinta yang akan digunakan nantinya. Tinta yang digunakan pada
cetak saring atau screen printing berbasis waterbase dan solventbase.
2.
Rumusan Masalah
a) Termasuk kategori apakah tinta screen
printing?
b) Apa saja jenis – jenis tinta screen printing?
c) Apa kelebihan dan kekurangan tinta rubber dan
plastisol dalam pembuatan sablon?
3.
Tujuan
a) Mengetahui jenis dan variasi tinta screen
printing
b) Mengetahui bahan addictive pada tinta screen
printing
c) Mengetahui kelebihan dan kekurangan tinta
screen printing
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
Screen Printing (Cetak Sablon)
Pengertian
Sablon (cetak saring) adalah salah satu teknik proses cetak yang
menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan
umumnya berbahan dasar Nylon atau sutra (silk screen). Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat
sebelumnya di kertas hvs atau kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat agar
menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, maka harus disiram air agar pola
terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses
pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk
membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar
presisi.
Cetak
saring ini sering disebut Sablon. Biasanya digunakan untuk mencetak gambar di
dimensi datar seperti kain. Teknik sablon sering digunakan di konveksi.cetak
saring mencetak dalam berbagai media seperti kaos, kaos, plastik, kertas, kaca,
kayu dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu berupa screen sablon (atau
sering juga disebut film sablon). Kegiatan menyablon sekilas tampak mudah dan
sederhana, pada prakteknya menyablon membutuhkan kemampuan khusus untuk
mendapatkan hasil yang berkualitas.
Keunggulan dari teknik sablon adalah
:
·
Bisa mencetak dengan jumlah yang
banyak
·
Hasil relatif stabil
·
Menghasilkan beberapa efek menarik,
mis : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb.
·
Biaya cetak cukup terjangkau
·
Fleksibel bisa di aneka jenis
permukaan bahan.
B.
Tinta Sablon
Tinta sablon atau screen printing merupakan kategori
tinta encer. Tinta sablon memiliki beberapa jenis tinta dan dapat digunakan
pada material cetak yang berbeda-beda pula. Untuk itu, kekentalannya bergantung
pada jenis tinta dan disesuaikan dengan material cetaknya. Bahan pengikat tinta
sablon menggunakan binder yang berupa cairan putih yang berfungsi sebagai
pengencer dan penguat tinta sablon.
Tinta sablon dapat ditingkatkan viskositasnya dengan
menambahkan emulsifier. Tinta sablon yang terlalu kental dapat menggumpal pada
saringan, sedangkan apabila tinta terlalu encer maka pada proses penimpaan
tinta harus dilakukan berkali-kali. Seperti pada tinta rubber harus ditambahkan
bahan pengental berupa emulsifier agar tinta dapat diaplikasikan pada material
cetak.
Kekentalan tinta sablon juga dipengaruhi oleh luas area
sablon. Area sablon yang full dan luas sebaiknya tinta harus agak encer
sehingga tinta dapat tersebar rata dan tidak menggumpal. Namun resikonya
kita harus menimpa sablonan tersebut hingga 2-3 kali agar menutup sempurna.
Untuk area sablon yang tipis seperti garis dan gambar bertekstur halus
sebaiknya agak kental sehingga cukup sekali gerus dengan rakel.
Proses pengeringan pada teknik cetak screen printing
dipengaruhi oleh jenis tintanya. Tinta rubber yang umumnya waterbase mengering
dengan cara menyerap ke dalam serat-serat kain. Tinta plastisol yang berbahan
dasar minyak mengering diatas permukaan material cetak dengan penguapan
menggunakan mesin heat press dengan temperature hingga 180 derajat celcius.
C.
Kategori Jenis
Tinta Screen Printing
Teknik
screen printing dibagi menjadi 2 jenis, yaitu teknik screen printing secara
manual dan screen printing secara digital. Tinta yang digunakan dalam teknik
screen printing manual terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis
air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta
solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.
a) Tinta
dalam Teknik Screen Printing Manual
1. Jenis
Tinta Waterbase
·
Tinta Rubber
Berbahan dasar karet, yang mempunyai
kelebihan pada tingkat elastisitas dan kerapatan yang tinggi, selain itu juga bahannya fleksibel, cenderung awet
dan bisa disetrika. Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap.
Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik.
Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan
sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna di atasnya. Tinta
rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis
pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa
juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber
color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna
putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit
pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
·
Tinta Transparan
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat
difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih
cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang
transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta
ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih
dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
·
Tinta Extender
Tinta ini bersifat transparan, hanya cocok untuk
penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat
ini adalah menyatu atau menyerap pada bahan.
·
Tinta Super White
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber,
terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih
mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat
disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
·
Tinta Puff/Timbul
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik
underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan
mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
2. Jenis
Tinta Solventbase
·
Tinta Plastisol
Tinta plastisol adalah tinta yang terbuat
dari bahan kimia, plastic dan minyak. Umumnya memiliki tinta yang terbuat dari partikel PVC yang teremulsi dengan
plastik HD. Tinta ini
yang mempunyai keunikan khusus yang tidak dimiliki oleh varian tinta
sablon lainnya yaitu sifatnya yang tidak mudah kering di screen, sehingga proses penyablonan umumnya memerlukan waktu
yang lebih lama. Proses pengeringannya membutuhkan mesin
heat press dengan temperatur hingga 180 derajat celcius.
·
Tinta All Purpose
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti
extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain
berwarna putih atau terang.
·
Tinta High Opacity
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam
waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada
permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat
digunakan untuk teknik high density.
·
Tinta Athletic Plastisol
Tinta
ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas
kain polymesh,spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
·
Cork Base
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk
teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta
ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk
penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan spandek
dan rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau
disetrika.
·
Shimmer Gold & Base
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk
menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai.
Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun
hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon.
Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
·
High Density Clear
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan
efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
·
Wilflex Luna Clear
·
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat
dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
·
Natural Suede
·
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit
yang sangat lembut.
3. Tinta
Superwhite
Prosesnya
yang cepat menyerap pada kain dan menghasilkan kualitas warna putih yang
transparan di kaos gelap.
4. Tinta
Discharge
Discharge adalah
tinta kombinasi antara Superwhite dan bahan khusus. Kedua zat kimiawi
tersebut menghasilkan sebuah cetakan sablon
yang soft and natural.
5. Tinta
Glow in The Dark.
biasanya
dicampur dengan bahan fosfor yang dikenal dapat menyerap cahaya dan memantulkan
nya kembali ketika gelap.
b) Tinta
dalam teknik Screen Printing Digital
1.
Tinta Neo-pigment kornit
Berbahan dasar 100% water base, bebas
racun, ramah lingkungan, dan aman untuk bayi.
2.
Tinta Artistri Duppont
warna yang dihasilkan cemerlang dan tahan
luntur.
3.
Tinta image armor
hasil cetaknya awet.
D. Kelebihan Dan Kekurangan Tinta Screen
Printing
Pada screen printing, umumnya jenis tinta
yang digunakan yaitu tinta rubber dan tinta plastisol. Berikut kelebihan dan
kekurangan tinta rubber dan tinta plastisol:
1) Tinta
Rubber
Kelebihan:
·
Aman saat disetrika
·
Mempunyai tingkat elastisitas yang
tinggi.
·
Tinta rubber tidak menutup pori kain
secara utuh, sehingga nyaman digunakan karena udara masih dapat bersirkulasi
melalui permukaan sablon
·
Umumnya merupakan tinta yang berbasis
air, sehingga mudah membersihkannya dengan air meski keadaannya masih basah.
·
Tinta rubber juga cepet kering, sehingga
mempersingkat waktu produksi.
·
Harga jual di pasaran tinta rubber
sangat diterima oleh para pembeli karena harganya yang ekonomis dan proses
produksi yang mudah dan tidak ribet
Kekurangan:
·
Kekurangan dari tinta rubber ini dapat
menimbulkan kerak, serta menghasilkan limbah yang lebih banyak.
·
Karena dalam proses produksinya tinta
rubber ini cepat kering, hal ini terkadang dapat menjadi masalah jika produksi
jumlah banyak. Screen pun sesekali dibersihkan dari kerak tinta rubber yang
menyumbat pori-pori screen.
·
Tinta rubber dengan kualitas buruk
umumnya tidak awet di kaos, kaku dan keras
2) Tinta
Plastisol
Kelebihan:
·
Awet. Bahkan, dicuci berkali-kali pun
tak mudah rusak dan masih tetap dalam kondisi bagus.
·
Tinta ini juga dapat menempel kuat pada
kain.
·
Hasil dari sablonannya pun menghasilkan
warna cerah walupun hanya satu kali gesut.
·
Selain itu limbah yang dihasilkan dari
plastisol ini sangatlah minim, dikarenakan sifatnya yang tidak mudah kering
sehingga sisa tinta plastisol dapat dimasukkan wadah dan disimpan kembali.
Kekurangan:
·
Membutuhkan mesin heat press untuk
mempercepat pengeringan.
·
Tinta plastisol menutup pori kain,
sehingga udara tidak dapat keluar masuk sehingga terasa gerah
·
Perawatan kaos dengan sablon plastisol
perlu lebih ekstra, misalnya area sablon plastisol tidak boleh terkena setrika
karena akan meleleh dan lengket.
BAB
III
Penutup
Kesimpulan
Teknik
screen printing adalah jenis teknik cetak yang menyaring tinta dala, membentuk
image pada material. Dalam screen printing, viskositas tinta sangat
diperhatikan, karena tinta yang digunakan adalah kategori tinta encer. Material
yang akan dicetak juga mempengaruhi jenis tinta yang digunakan. Seiring
perkembangan zaman, teknologi cetak saring pun berkembang, metode yang
digunakan tidak lagi konvensional. Screen printing digital salah satu
perkembangan dari cetak saring.
Daftar
Pustaka
167521-ID-teknik-sablon-sebagai-media-apresiasi-ka.pdf