ARTERIOSKLEROSIS
Kata Pengantar …………………………………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………………………
Definisi Arteriosklerosis …………………………………………………………………
Penyebab Arteriosklerosis …………………………………………………………………
Fase – Fase Perubahan Dinding Pembuluh Darah Koroner ……
Faktor Peningkatan Resiko Arteriosklerosis ……………………………………
Tabel Resiko Peningkatan Arteriosklerosis ……………………………………
Tipe – Tipe Arteriosklerosis …………………………………………………………
Gejala Arteriosklerosis …………………………………………………………
Pemeriksaan Penunjang …………………………………………………………
Komplikasi Arteriosklerosis …………………………………………………………
Pencegahan …………………………………………………………
Kata Penutup …………………………………………………………
DEFINISI ARTERIOSKLEROSIS
Penyakit arteriosclerosis adalah penyakit,
dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Dimana bahan lemak
terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri. Aterosklerosis
bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan
lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju
ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri
yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
PENYEBAB
ARTERIOSKLEROSIS
Aterosklerosis bermula ketika sel darah
putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri
dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya,
monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di
lapisan dalam arteri. Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan
kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit.
Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa
pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi
lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa
menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus).
Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan
akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di
tempat lain (emboli).
FASE – FASE PERUBAHAN DINDING PEMULUH DARAH
KORONER
1.
Fase
dinding normal
Pembuluh darah masih bersih, belum terdapat
lapisan lemak.
2.
Fase
lapisan lemak
Sudah terdapat bercak lemak pada dinding
intima arteri dan sudah terjadi kerusakan dan disfungsi endotolium yang menjadi
keras dan kaku.
3.
Fase
pembentukan atheroma
Peningkatan dinding pembuluh darah minor
menyebabkan ploriferasi sel intima dan akhirnya terbentuk “fibrous palte”.
FAKTOR PENINGKATAN RESIKO ARTERIOSKLEROSIS
-
Tekanan
darah tinggi.
-
Kadar
kolesterol tinggi.
-
Perokok.
-
Diabetes
(kencing manis).
-
Kegemukan
(obesitas).
-
Malas
berolah raga.
-
Usia
lanjut.
-
Riwayat
keluarga.
-
Banyak
memakan makanan yang berlemak tinggi.
TABEL RESIKO PENINGKATAN ARTERIOSKLEROSIS
Tidak
dapat diubah
|
Dapat
diubah
|
|
Mayor
|
Minor
|
|
· Usia
|
- Peningkatan Serum
|
- Gaya hidup yang kurang bergerak
|
- Hipertensi
|
||
· Jenis Kelamin
|
- Merokok
|
- Stres psikologik
|
- Gangguan toleransi glukosa
|
||
· Riwayat Keluarga
|
- Diet tinggi lemak jenuh, kolesterol,
kalori
|
- Tipe Kepribadian
|
· RAS
|
TIPE – TIPE ARTERIOSKLEROSIS
• Arteriolosclerosis adalah
setiap pengerasan (dan hilangnya elastisitas) dari arteriol (arteri kecil). Hal
ini sering karena hipertensi.
• Aterosklerosis adalah pengerasan
pembuluh darah karena plaque. Atherosclerosis ateromatosa khusus adalah bentuk
paling umum dari arteriosclerosis. Aterosklerosis ditandai dengan penebalan
intima dengan plak yang mungkin mengandung lipid sarat makrofag ("sel
busa"). Plak mengandung lemak bebas (kolesterol, dll) dan rentan terhadap
kalsifikasi dan ulserasi.
• Arteriosklerosis obliterans
biasanya terlihat dalam arteri sedang dan besar dari ekstremitas bawah.
Ditandai dengan fibrosis dan kalsifikasi intima media. Lumen kapal dapat
dihilangkan atau menyempit nyata.
• Medial sclerosis
kalsifikasi (sklerosis Monckeberg kalsifikasi) terlihat terutama pada orang
tua, umumnya dalam arteri tiroid dan uterus. Ditandai dengan kalsifikasi dari
lamina elastis internal tetapi tanpa penebalan intima atau penyempitan.
GEJALA ARTERIOSKLEROSIS
1. Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek
2. sewaktu melakukan aktivitas yang cukup berat, yang
biasanya tak menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin bertambah, sekalipun
melakukan aktivitas ringan.
3.
Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan
keram di ekstremitas bawah, terjadi selama atau setelah olah raga
4.
Peka terhadap rasa dingin
5.
Perubahan warna kulit
6.
Pemeriksaan Laboratorium
7.
Kadar kolesterol di atas 180 mg/dl pada orang
yang berusia 30 tahun atau kurang, atau di atas 200 mg/dl untuk mereka
yang berusia lebih dari 30 tahun, dianggap beresiko khusus mengidap penyakit
arteri koroner.
8.
Pemeriksaan Radiografik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-ABI
(ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan
lengan
- Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena
- Skening ultrasonik Duplex
- CT scan di daerah yang terkena
- Arteriografi resonansi magnetik
- Arteriografi di daerah yang terkena
- IVUS (intravascular ultrasound).
- Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena
- Skening ultrasonik Duplex
- CT scan di daerah yang terkena
- Arteriografi resonansi magnetik
- Arteriografi di daerah yang terkena
- IVUS (intravascular ultrasound).
KOMPLIKASI ARTERIOSKLEROSIS
- Penyakit jantung
koroner
- Kerusakan organ
(seperti ginjal, otak, hati dan usus)
- Serangan jantung
- Stroke
- Terlalu sedikit
darah di tungkai dan kaki
- Serangan iskemik
sesaat (transient ischemic attack, TIA)
PENCEGAHAN
ü Tidak merokok.
ü Mengatur pola makan. Hindari makanan
berlemak, perbanyak makan sayuran dan buah.
ü Olahraga secara teratur.
ü Mengecek kadar kolesterol, gula darah dan
lain-lain secara berkala.
ü Tidak minum minuman beralkohol.
ü Jaga berat badan agar tetap normal.
ü Jika memiliki riwayat diabetes, penyakit
jantung atau stroke, rawat penyakit anda dengan baik.
KATA PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya harap semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya bagi pembaca yang telah bersedia membaca makalah ini.
Saya harap semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya bagi pembaca yang telah bersedia membaca makalah ini.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar