Sabtu, 26 Oktober 2019

KARDIOVASKULER

KARDIOVASKULER
ARTERIOSKLEROSIS
 DAFTAR ISI 
Kata Pengantar                  …………………………………………………………………  
Daftar Isi                         …………………………………………………………………  
Definisi Arteriosklerosis    …………………………………………………………………  
Penyebab Arteriosklerosis  …………………………………………………………………  
Fase – Fase Perubahan Dinding Pembuluh Darah Koroner      ……    
Faktor Peningkatan Resiko Arteriosklerosis ……………………………………  
Tabel Resiko Peningkatan Arteriosklerosis   ……………………………………  
Tipe – Tipe Arteriosklerosis       ………………………………………………………… 
Gejala Arteriosklerosis              ………………………………………………………… 
Pemeriksaan Penunjang              ………………………………………………………… 
Komplikasi Arteriosklerosis                ………………………………………………………… 
Pencegahan                               ………………………………………………………… 
Kata Penutup                             ………………………………………………………… 



DEFINISI ARTERIOSKLEROSIS
Penyakit arteriosclerosis adalah penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.



PENYEBAB ARTERIOSKLEROSIS
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri. Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).


FASE – FASE PERUBAHAN DINDING PEMULUH DARAH KORONER
  1.     Fase dinding normal
Pembuluh darah masih bersih, belum terdapat lapisan lemak.
  2.    Fase lapisan lemak
Sudah terdapat bercak lemak pada dinding intima arteri dan sudah terjadi kerusakan dan disfungsi endotolium yang menjadi keras dan kaku.
  3.    Fase pembentukan atheroma
Peningkatan dinding pembuluh darah minor menyebabkan ploriferasi sel intima dan akhirnya terbentuk “fibrous palte”.




FAKTOR PENINGKATAN RESIKO ARTERIOSKLEROSIS
  -        Tekanan darah tinggi.
  -        Kadar kolesterol tinggi.
  -        Perokok.
  -        Diabetes (kencing manis).
  -        Kegemukan (obesitas).
  -        Malas berolah raga.
  -        Usia lanjut.
  -        Riwayat keluarga.
  -        Banyak memakan makanan yang berlemak tinggi.

TABEL RESIKO PENINGKATAN ARTERIOSKLEROSIS
Tidak dapat diubah
Dapat diubah
Mayor
Minor
· Usia
- Peningkatan Serum
- Gaya hidup yang kurang bergerak
- Hipertensi
· Jenis Kelamin
- Merokok
- Stres psikologik
- Gangguan toleransi glukosa
· Riwayat Keluarga
- Diet tinggi lemak jenuh, kolesterol, kalori
- Tipe Kepribadian
· RAS




TIPE – TIPE ARTERIOSKLEROSIS
 •   Arteriolosclerosis adalah setiap pengerasan (dan hilangnya elastisitas) dari arteriol (arteri kecil). Hal ini sering karena hipertensi.
 • Aterosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah karena plaque. Atherosclerosis ateromatosa khusus adalah bentuk paling umum dari arteriosclerosis. Aterosklerosis ditandai dengan penebalan intima dengan plak yang mungkin mengandung lipid sarat makrofag ("sel busa"). Plak mengandung lemak bebas (kolesterol, dll) dan rentan terhadap kalsifikasi dan ulserasi.
 • Arteriosklerosis obliterans biasanya terlihat dalam arteri sedang dan besar dari ekstremitas bawah. Ditandai dengan fibrosis dan kalsifikasi intima media. Lumen kapal dapat dihilangkan atau menyempit nyata.
 •   Medial sclerosis kalsifikasi (sklerosis Monckeberg kalsifikasi) terlihat terutama pada orang tua, umumnya dalam arteri tiroid dan uterus. Ditandai dengan kalsifikasi dari lamina elastis internal tetapi tanpa penebalan intima atau penyempitan.










GEJALA ARTERIOSKLEROSIS
    1.   Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek
  2.   sewaktu melakukan aktivitas yang cukup berat, yang biasanya tak menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin bertambah, sekalipun melakukan aktivitas ringan.
  3.     Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah, terjadi selama atau setelah olah raga
  4.     Peka terhadap rasa dingin
  5.     Perubahan warna kulit
   6.     Pemeriksaan Laboratorium
 7.     Kadar kolesterol di atas 180 mg/dl pada orang yang berusia 30 tahun atau kurang, atau di atas 200 mg/dl untuk mereka yang berusia lebih dari 30 tahun, dianggap beresiko khusus mengidap penyakit arteri koroner.
   8.     Pemeriksaan Radiografik.


PEMERIKSAAN PENUNJANG
-ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan
- Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena
- Skening ultrasonik Duplex
- CT scan di daerah yang terkena
- Arteriografi resonansi magnetik
- Arteriografi di daerah yang terkena
- IVUS (intravascular ultrasound).

KOMPLIKASI ARTERIOSKLEROSIS
  • Penyakit jantung koroner
  • Kerusakan organ (seperti ginjal, otak, hati dan usus)
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Terlalu sedikit darah di tungkai dan kaki
  • Serangan iskemik sesaat (transient ischemic attack, TIA)
  
PENCEGAHAN
 ü  Tidak merokok.
 ü  Mengatur pola makan. Hindari makanan berlemak, perbanyak makan sayuran dan buah.
 ü  Olahraga secara teratur.
 ü  Mengecek kadar kolesterol, gula darah dan lain-lain secara berkala.
 ü  Tidak minum minuman beralkohol.
 ü  Jaga berat badan agar tetap normal.
 ü  Jika memiliki riwayat diabetes, penyakit jantung atau stroke, rawat penyakit anda dengan baik.



KATA PENUTUP


Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Saya harap semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya bagi pembaca yang telah bersedia membaca makalah ini.
Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar